Pompa Dan Kompresor Sularso Pdf ~REPACK~
Dalam menunjang kelancaran pelayaran di laut peranan kompresor udara tidak bisa diabaikan, karena peranannya yang penting di kapal. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis secara umum mekanisme kerja dari kompresor, untuk mengetahui sebab-sebab yang sering terjadi pada kompresor mengenai menurunnya produksi udara bertekanan yang di hasilkan oleh kompresor, untuk mengetahui tindakan yang cepat dan tepat dalam menangani gangguan-gangguan pada kompresor dan cara perawatannya, sehingga bisa kembali pada keadaan normal. Penelitian dilakukan selama penulis melaksanakan Prala (Praktek laut) dikapal KM.Armada Persada selama 12 bulan, dengan melakukan pengambilan data-data terhadap permasalahan yang terjadi pada kompresor udara di atas kapal. Variabelnya yaitu katup tekanan tinggi dan katup tekanan penyebab menurunnya produksi udara bertekanan pada kompresor, katup tekanan tinggi dan katup tekanan rendah tidak berfungsi dengan baik diakibatkan oleh terbentuknya kerak pada katup yang terbawa oleh udara sehingga dapat mempengaruhi kerja pegas serta menimbulkan kemacetan pada katup.
Pompa Dan Kompresor Sularso Pdf
Kurva unjuk kerja pompa umumnya hanya menggambarkan kemampuan pompa dalam menaikan cairan beserta laju aliran volumenya dari sisi tekan ( discharge) saja. Padahal dalam kenyataan nya sehari- hari terutama untuk keperluan rumah tangga ada informasi lain yang sering kali justru lebih dibutuhkan, yaitu unjuk kerja pompa dari sisi hisap (suction) yang menyatakan kemampuan pompa dalam menghisap air dari kedalaman tanah sebagai upaya memenuhi kebutuhan air sehari-hari, hal ini tidak digambarkan dalam kurva unjuk kerja pompa pada umumnya. Informasi ini penting bagi masyarakat, agar dapat memilih pompa sesuai dengan keperluannya. Dalam tulisan ini akan dijelaskan unjuk kerja sisi hisap pompa serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi hisap pompa, yaitu : gesekan pada pipa hisap, pengaruh temperatur kerja, kerugian pada sisi masuk, serta penggunaan Jet Booster pada pompa.
Circulating Water Pump (CWP) adalah pompa yang digunakan untuk mensirkulasikan air pendingin (air laut) kondensor pada industri pembangkitan (PLTU). Apabila performa pompa mengalami penurunan, maka jumlah uap yang dapat dikondensasikan menjadi cair kembali mengalami penurunan. Sehingga biaya produksi akan meningkat akibat air kondensat yang ditambahkan lebih banyak dan efisiensi siklus Rankine semakin menurun.
Pada operasinya, karakteristik kerja performa CWP tidak hanya di sebabkan oleh kondisi pompa itu sendiri, melainkan juga dipengaruhi oleh kondisi instalasi (konstruksi intake canal, saluran pipa dll). Parameter performa CWP adalah Kapasitas, Head, Daya dan Efisiensi. Pada PLTU Bolok Kupang, NTT, CWP menggunakan pompa jenis mixed flow centrifugal pump. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penurunan performa CWP. Analisis performance dilakukan secara analitis dan numerik menggunakan simulasi CFD. Hasil analisis diharapkan dapat meberikan masukan guna perbaikan performa PLTU.
Sebagai fasilitas pengolahan minyak bumi, kilang PPSDM Migas Cepu dilengkapi dengan pompa yang berfungsi untuk membantu mengalirkan bahan baku maupun hasil proses produksi.dari sekian banyak jenis pompa, salah satu yang digunakan di kilang PPSDM Migas Cepu adalah pompa sentrifugal yang diberi kode pompa P.100/21. Pompa ini berfungsi untuk mengalirkan residu dari kilang pengolahan ke loading penjualan. Seiring berjalannya waktu pemakaian, maka efektifias dan efisiensi pompa akan menurun. Untuk memastikan bahwa pompa yang tersedia masih layak digunakan dan dapat beroperasi sesuai peruntukannya, maka pompa tersebut harus dievaluasi tingkat efisiensinya pada kondisi aktual saat digunakan. Nilai pembanding untuk hasil evaluasi tersebut adalah nilai efisiensi pada desain pompa, dimana merupakan nilai ideal yang dimiliki oleh pompa dengan spesifikasi yang sudah ditentukan pabrikan. Dengan menggunakan persamaan yang ada, maka dilakukan pengolahan data lapangan tentang pompa P.100/21. Perhitungan pada kondisi aktual menghasilkan data diantaranya adalah head total (H) pompa sebesar 21,37 m; daya hidrolis (Pw) 2094,8 Watt; daya poros (Pm) 28421,05 Watt; sehingga efsiensi pompa P.100/21 aktual adalah 7,34%. Jika dibandingan dengan hasil hitungan secara desain dimana efisieni pompa bernilai 38,9% maka dapat dikatakan bahwa pompa P.100/21 belum beroperasi secara optimal dan efisien. Hal ini bisa terjadi karena usia pompa yang suduh cukup tua, oleh karena itu diperlukan tinjauan lebih lanjut untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pompa